Bicara tentang KTP-el, basisnya adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK berlaku sebagai nomor identitas tunggal atau single identity number. Ini akan menjadi dasar dari segala pelayanan publik. 

"Saat ini yang sudah berlaku adalah NIK sebagai pengganti NPWP serta nomor kepesertaan JKN-KIS dan BPJS Kesehatan. Nanti akan berlaku pula untuk pelayanan publik lainnya. Artinya, Dukcapil akan menjadi backbone dan basis data semua jenis pelayanan publik. Inilah nilai strategis dari Dukcapil," kata Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dalam Rakor Teknis Dukcapil se-Papua Barat bertema 'Akselerasi Digitalisasi Adminduk di Papua Barat untuk Pelayanan Publik dan Pemilu 2024', Rabu (7/6/2023).

Sampai saat ini, lanjut Dirjen Teguh, ada sebanyak 5,894 lembaga yang sudah menandatangani PKS pemanfaatan data Dukcapil, dan lebih 11,5 miliar kali NIK diakses lembaga pengguna. 

Dukcapil dengan dukungan Bank Dunia juga sedang melakukan pembenahan secara komprehensif, pelayanan tidak hanya BISA tetapi juga harus mampu memberikan pelayanan prima. "Database kependudukan kita benahi tidak hanya perangkat keras seperti storage dan juga cyber security atau perangkat lunaknya."

Teguh pun menjelaskan, perkembangan Dukcapil yang bergerak secara masif sejak tahun 2019. Dimulai dengan pelayanan daring dan tanda tangan elektronik ber-QR Code. Selanjutnya dokumen kependudukan bisa dicetak mandiri oleh pemohon dengan menggunakan kertas putih HVS 80 gram.

"Saya meminta Dinas Dukcapil Fakfak mengutamakan pelayanan online sehingga mengurangi antrean di kantor dinas. Selain itu pelayanan juga harus menyebar dan dekat ke masyarakat. Optimalkan pelayanan adminduk di kecamatan syukur-syukur bisa sampai desa/kelurahan," katanya menekankan.

Untuk layanan melalui Anjungan Dukcapil Mandiri, Teguh meminta untuk dapat diupayakan minimal satu ditempatkan di lokasi keramaian. Hal ini agar masyarakat bisa mencetak sendiri dokmen kependudukannya via 'ADM Dukcapil' yang melayani pencetakan KTP-el, KIA dan dokumen lainnya ini.

"Dukcapil juga memberlakukan SIAK Terpusat semata-mata dengan alasan keamanan sistem. Walau pun SIAK nya terpusat namun tetap ada kemudahan bagi daerah untuk mengakses."

Selanjutnya, ada terobosan baru dari Ditjen Dukcapil yakni identitas kependudukan digital. Yakni KTP dalam wujud digital dalam ponsel Android atau IoS.

sumber dukcapil kemendagri