Program Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) Ditjen Dukcapil terus bergerak ke beragam titik di Tanah Air. Terbaru, Tim GISA Ditjen Dukcapil akan memberikan layanan adminduk ke Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau mulai Selasa (28/3/2023) sekaligus mendampingi peneliti dari Oxford Policy Management Indonesia (OPMI) selaku tim survei Bank Dunia untuk memperoleh informasi terkait layanan adminduk penduduk rentan.

Walter E Malau selaku Ketua Tim GISA di Pelalawan mengungkapkan fokus pelayanan rencananya akan berpusat di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. "Titik layanan harus dijangkau melalui perjalanan darat selama kurang lebih 2,5 hingga 3 jam dari pusat layanan pemerintahan Pelalawan," tutur Walter.

Sebelumnya pada Senin (27/3/2023), Tim Gisa Ditjen Dukcapil dan peneliti OPMI telah sampai di Kantor Dinas Dukcapil Pelalawan untuk melakukan rapat konsolidasi bersama Kadis Dukcapil Nifto Anin beserta jajaran untuk kelancaran proses layanan jemput bola adminduk di Desa Lubuk Kembang Bunga, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama berharap, tim yang berangkat dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan memudahkan masyarakat. "Kita lihat lokasi ini memiliki jarak yang jauh dari pusat pemerintahan Pelalawan, sehingga layanan jemput bola ke masyarakat ini pasti akan sangat membantu," kata Direktur Yama.

Selain itu, tambah Yama, banyak masyarakat yang masuk kategori rentan Adminduk. "Mereka yang hidup di hutan tanah negara yang harus mendapatkan dokumen kependudukan yang beralamat di sekitar hutan tanah negara tersebut," ucap Yama.

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi juga menaruh harapan besar kepada tim yang berangkat ke Pelalawan, agar pelayanan dapat diberikan dengan seluruh kemampuan yang ada dan menyelesaikan masalah yang menghadang.

Hal ini senada dengan arahan Mendagri Muhammad Tito Karnavian agar Dukcapil dapat menjangkau seluruh masyarakat, dan memberikan kemudahan jangkauan akses layanan kepada masyarakat yang sulit terjangkau.

sumber dukcapil kemendagri